MANAJEMEN LAYANAN INFORMASI
KELOMPOK SOFTSKILL
Thio Andika
Afriliyan ardy nurizky
Ryo Hendrawan
M. Finan Iskandar
DAFTAR ISI :
SECTION 1
Pemahaman manajemen layanan
Strategis
Manajemen komponen internal
Manajemen konstituan eksternal
Arti pentingnya manajemen pelayanan
Manajemen pelayanan
Alasan manajemen layanan mempunyai peran penting untuk perusahaan
ITIL( Information Technology Infrastructure Library)
Kerangka ITIL
Pemahaman manajemen layanan
Strategis
Manajemen komponen internal
Manajemen konstituan eksternal
Arti pentingnya manajemen pelayanan
Manajemen pelayanan
Alasan manajemen layanan mempunyai peran penting untuk perusahaan
ITIL( Information Technology Infrastructure Library)
Kerangka ITIL
SECTION 2
Strategi layanan
Jenis penyedia layanan TI
Empat strategi P
SECTION 3
Design layanan
Lima aspek utama dari desain layanan
Tujuan design layanan
Paket desain layanan
PEMBAHASAN
Pentingnya
Manajemen Pelayanan dalam Perusahaan Saat Ini
Section 1
Pemahaman Manajemen layanan
- Manajemen adalah seni
untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Manajemen untuk
dapat memanfaatkan sumber daya organisasi sehingga dapat mencapai tujuan
organisasi dengan cara melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang mencakup
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya anggota
organisasi dan penggunaan semua sumber daya secara efisien dan efektif.
- Allison (1982) dalam
praktek, terdapat 3 fungsi manajemen baik di sektor swasta maupun
publik
-STRATEGIS
a.
Penetapan tujuan dan prioritas organisasi
b.
Membuat rencana operasional untuk mencapai tujuan organisasi
- MANAJEMEN KOMPONEN INTERNAL
a.
Pengorganisasian dan penyusunan staff
b.
Pengarahan dan manajemen SD
c.
Pengendalian Kinerja
-MANAJEMEN KONSTITUAN EKSTERNAL
a.
Mengelola hubungan dengan unit eksternal dalam organisasi
b.
Mengelola hubungan dengan organisasi lain
c.
Mengelola hubungan dengan pers dan public
- Definisi Pelayanan:
Merupakan suatu aktifitas atau
serangkaian aktifitas interaksi antara produsen dengan konsumen yang melibatkan
usaha-usaha dan menggunakan peralatan dalam menghasilkan produk-produk
yang bersifat tidak kasat mata.
Ciri-ciri
pelayanan:
a. Tidak kasat mata pelayanan adalah
usaha guna menghasilkan produk-produk yang tidak kasat mata,artinya
produk yang dihasilkan dapat dirasakan langsung oleh konsumen dan dapat
dirasakan manfaatnya namun tidak dapat diraba
keberadaannya. Seperti contoh: Pelayanan pembuatan KTP,disana
ada beberapa rangkaian tahapan,misalnya pelayanan melalui RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan. Disana kita
mendapatkan pelayanan administrasi dari pihak-pihak yang terkait,disitu kita
dilayani mulai dari penyerahan syarat-syarat pembuatan,tanda tangan,sampai
pemberian KTP.
b. Melibatkan Upaya Manusia/peralatan lain yang disediakan perusahaan
penyelenggara pelayanan.Yang dimaksud dengan melibatkan upaya manusia/
peralatan lain yang disediakan perusahaan penyelenggara pelayanan adalah
tanpa adanya upaya yang datang dari manusia maka sebuah pelayanan tidak akan
mungkin terselenggara dan semua peralatan lain yang disediakan perusahaan
penyelenggara pelayanan digunakan sebagai pendukung penyelenggaraan pelayanan.
Arti
pentingnya Manajemen Pelayanan
1. Dengan berlakunya UU No. 22 /
1999 tentang Pemda dan UU No. 25 / 1995 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemda dan Pemerintah Pusat, semakin banyak aktivitas pelayanan yang harus
ditangani oleh daerah, sehingga aparat di Daerah dituntut untuk dapat memahami
dan mempraktikkan ilmu manajemen pelayanan.
2. Meskipun kedua UU tersebut
diatas kemudian direvisi dengan UU No. 32 /2004 dan UU No. 33 /2004, tetap juga
akan mengakibatkan interaksi aparat Daerah dan masyarakat menjadi lebih intens.
Ditambah dengan semakin kuat tuntutan demokratisasi dan pengakuan akan HAM
melahirkan kuatnya tuntutan terhadap manajemen pelayanan yang berkualitas.
3. Globalisasi dan berlakunya era
perdagangan bebas mengakibatkan batas-batas antar negara menjadi kabur dan
kompetisi menjadi sangat ketat. Hal ini menuntut kemampuan manajemen pelayanan
yang sangat tinggi untuk dapat tetap eksis dan mampu bersaing.
Manajemen Pelayanan
Proses
penerapan ilmu dan seni untuk menyusun rencana,mengimplementasikan
rencana,mengkoordinasikan dan menyeleseikan aktifitas-aktifitas pelayanan demi
tercapainya tujuan-tujuan pelayanan.
Sasaran
Manajemen Pelayanan adalah kepuasan pelanggan. Dalam menyelenggarakan pelayanan
baik kepada pelanggan internal maupun eksternal, pihak penyedia dan pemberi
layanan harus selalu berupaya untuk mengacu kepada tujuan utama pelayanan,
yaitu kepuasan konsumen (consumer satisfaction) atau kepuasaan pelanggan
(customer satisfaction).
Alasan Manajemen Layanan Mempunyai Peran Penting
untuk Perusahaan
Secara singkat, manajemen pelayanan sangat
penting karena untuk meningkatkan reputasi perusahaan, menurunkan biaya,
meningkatkan pangsa pasar, dampak internasional(ISO 9000), produk/jas dikenal
public dan kualitas atau produk dapat dirasakan. Perusahaan adalah salah satu
bentuk dari organisasi yang besar. Sukses suatu organisasi sangat
ditentukan oleh kemampuan organisasi itu untuk beradapatasi pada perubahan
lingkungan strategik yang mempengaruhi kehidupan organisasi. Organisasi yang
terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akan dapat tumbuh dan
berkembang. Sebaliknya organisasi yang tidak beradaptasi dengan perubahan
lingkungan strategik akan mengalamim kemunduran. Oleh sebab itu sangat perlu
bagi organisasi untuk memahami perubahan lingkungan strategik tersebut.
Perubahan lingkungan strategik menuntut adanya perubahan paradigma di dalam
mengelola organisasi. Ahli pengembangan SDM dan organisasi yang berkecimpung di
dalam pengelolaan perusahaan, harus memahami pergeseran paradigma bisnis agar
supaya di dalam memberikan pelayanan kepada
organisasi tempat dia
bekerja dapat mengambil tindakan yang tepat. Secara luas, manajemen
pelayanan sangat penting untuk perusahaan karena hal-hal berikut ini :
Perubahan Lingkungan Strategik
Lingkungan strategik yang
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya organisasi antara lain adalah seperti
berikut.
Persaingan Global
Globalisasi
telah membuat batas antar negara semakin kabur. Perlindungan terhadap produk
dalam negeri melalaui proses monopoli kini semakin ditentang oleg dunia
internasional. Perjanjian perdagangan bebasa seperti Asean Free Trade Area
(AFTA), kesepakatan pasar bebas dunia melalui General Agreemenet on Tariffs and
Trade (GATT) menentang proteksi yang diberlakukan oleh suatu negara atas
intervensi pasar oleh negara lain. Setelah diberlakukannya perjanjian tersebut
maka suatu unit pemerintahan di suatu negara akan mendapat tekanan yang semakin
keras dari negara lain.
Lingkungan Sosial
Perubahan
masyarakat akibat globalisasi telah menyebabkan karyawan suatu unit
pemerintahan menuntut perlakuan yang lebih baik. Hak-hak azazi manusia
yang sebelumnya kurang diperhatikan oleh pihak organisasi kini samakin
dituntut. (karyawan golongan paling rendah, penghasilannya seringkali
berada di bawah upah minimum regional ). Demikian pula dengan kesadaran
masyarakat akan pelayanan pada masyarakat telah membuat organisasi
harus lebih berhati-hati dalam memberikan pelayanan.
Lingkungan Politik
Kondisi
politik di suatu negara sangat mempengaruhi pertumbuhan bisnis. Suatu negara
yang situasi politiknya agak kacau menyebabkan para investor asing
takut menanamkan modal di wilayah tersebut. Kekacauan politik yang menimbulkan
kerusuhan sosial akan mematikan usaha bisnis. Pengalaman kerusuhan politik di
Indonesia telah menyebabkan banyak pemodal melarikan modal mereka ke luar
negeri. Selain itu perusakan pabrik dan alat-alat kerja telah menyebabkan
banyak pabrik tutup.
Perubahan Undang-Undang
Banyak
sekalai peraturan-peraturan baru yang muncul dalam berbagai aspek operasi
organisasi. Misalnya kehadiran UU no.25 tahun 1998 tentang serikat sekerja
menyebabkan organisasi semakin sulit untuk mengelola karyawan. Kalau semula
organisasi perusahaan hanya memiliki satu organisasi karyawan (SPSI), kini
karyawan memiliki peluang untuk bergabung pada banyak serikat sekerja seperti
itu, atau mungkin membuat organisasi baru.
Lingkungan Teknologi
Kemajuan
teknologi, khususnya teknologi informasi, telah merubah secara mendasar cara
pengelolaan organisai. Kehadiran komputer dengan tingkat kecanggihan yang
semakin meningkat menyebakan semakin banyak pekerjaan diganti oleh komputer.
Selain itu kegiatan organsasi semakin diwarnai oleh persaingan kecepatan waktu
(real-time). Penggunaan internet, web-site, lokal area network
(LAN) semakin marak dalam dunia organisasi. Organisasi harus
berpacu untuk mengikuti perkembangan teknologi. Kalau tidak demikian dia akan
ketinggalan.
Pergeseran Paradigma Organisasi
Perubahan
lingkungan strategik dalam berbagai dimensi memerlukan adanya penyesuaian cara
pikir dan cara pandang pengelolaan organisasi. Pola pikir dan pola
pandang ini secara populer disebut dengan istilah paradigma.
Kompetensi SDM
Berdasarkan
asumsi yang dikemukan di atas maka suatu unit organisasi harus memiliki
karyawan yang sevara terus menerus mengembangan empat jenis modal manusia (human
capital) yakni modal intelektual (intellectual capital), modal
sosial (social capital), modal mental (soft capital), dan
modal agama (spiritual capital). Kiat suskses meniti karir sangat
dipengaruhi kemampuan mengembangkan keempat jenis modal manusia tersebut.
Modal intelektual
Modal
intelektualadalah perangkat yang diperlukan untuk menemukan peluang dan
mengelola ancaman dalam kehidupan. Banyak pakar yang mengatakan bahwa modal
intelektual sangat besar peranannya di dalam menambah nilai suatu kegiatan.
Berbagai perusahaan yang unggul dan meraih banyak keuntungan adalah perusahaan
yang terus menerus mengembangkan sumberdaya manusianya. Manusia
harus memiliki sifat proaktif dan inovatif untuk mengelola perubahan lingkungan
kehidupan (ekonomi, sosial, politik, teknologi, hukum dll) yang sangat tinggi
kecepatannya. Mereka yang tidak beradaptasi pada perubahan yang super cepat ini
akan dilanda kesulitan. Manajemen perusahaan sebagai pimpinan puncak organisasi
yang bertanggungjawab di dalam pengembangan SDM harus mampu membangun suatu
organisasi pembelajaran (learning organization). Hal ini baru terjadi
bila seluruh jajaran kepemimpinan mulai dari lini atas sampai ke lini bawah
berusaha secara serius untuk menanamkan kesadaran guna menambah
pengetahuan baik pada dirinya sendiri, atau pada seluruh karyawan dalam
perusahaan.
Modal Sosial
Intelektual
modal baru akan tumbuh bila masing-masing orang berbagi wawasan. Untuk dapat
berbagi wawasan orang harus membangun jaringan hubungan sosial dengan orang
lainnya. Kemampuan membangun jaringan sosial inilah yang disebut dengan modal
sosial. Semakin luas pergaulan seseorang dan semakin luas jaringan hubungan
sosial (social networking) semakin tinggi nilai seseorang. Modal Sosial
dimanifestasikan pula dalam kemampuan untuk bisa hidup dalam perbedaan dan
menghargai perbedaan (diversity). Pengakuan dan penghargaan atas
perbedaan adalah suatu syarat tumbuhnya kreativitas dan sinergi.
Modal mental (soft capital)
Modal agama
yang oleh Hartanto (1998) disebut dengan “soft capital” adalah
modal yang diperlukan untuk menumbuhkan modal sosial dan modal intelektual.
Sifat bisa dipercaya dan percaya pada orang lain (trust), bisa menahan
emosi, pemaaf, penyabar, ikhlas, dan selalu ingin menyenangkan orang lain
sangat diperlukan bagi upaya untuk membangun masyarakat yang beradab dan
berkinerja tinggi. Beberapa tahun terakhir ini makin banyak pembicaraan tentang
pentingnya peranan inteligensi emosional (emotional intelligence) di
dalam menunjang kesuksesan hidup manusia (Goleman, 1996). Apa yang ditulis oleh
Daniel Goleman tersebut sangat sesuai dengan ajaran berbagai agama.Upaya untuk
menumbuhkan modal lembut ini bisa melalui pengajian agama, pelatihan ‘social
skill’, pelatihan inteligensi emosisonal, atau paket Seven Habits of
Highly Effective People. Saya rasa sudah saatnya lembaga pendidikan tinggi
mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti paket pengembangan kepribadian seperti
itu. Karena sifatnya sangat praktis dan segera terasa manfaatnya
InsyaAllah.
Modal agama
Bagi orang
yang beagama ketiga modal yang dibicarakan di atas adalah bagian dari ekspresi
modal spiritual. Semakin tinggi iman dan takwa seseorang semakin tinggi pula ke
tiga modal di atas. Namun demikian banyak akademisi yang menyarankan agar modal
spiritual dipisahkan dari ketiga modal di atas, dengan tujuan untuk semakin
menekankan betapa pentingnya upaya pengembangan keberagamaan manusia. Di
mata para akademisi yang berpandangan demikian, agama akan menjadi pembimbing
kehidupan agar tidak menjadi egostik yang orientasinya hanya memikirkan
kepentingan dirinya sendiri. Oleh karena itu uapaya untuk mengembangkan
keagamaan adalah bagian mutlak dan utama bagi tumbuhnya masyarakat yang makmur
dan sejahtera serta aman dan damai.
Cara
Manajemen Layanan dapat Membantu Penyedia Layanan untuk Memberikan dan
Mengelola Layanan
a) Untuk dapat menjadi
entitas penyedia layanan publik yang mampu menerapkan praktik-praktik korporasi
yang baik
Hal ini
dapat diperhatikan dalam hal hubungan antara pekerja atau user maupun hubungan
antara satu unit dengan unit lainnya atau sistem yang bekerja dalam menjalankan
efisiensi maupun efektiftas manajemen pelayanan tersebut.
b) Dalam
rangka menciptakan efisiensi dan produktivitas layanan, harus mampu melakukan
transformasi organisasional yang menyeluruh
Transformasi
tersebut bertujuan untuk menjamin bahwa seluruh aspek yang mendukung kinerja
dan layanan yang bersangkutan telah siap dan berkomitmen untuk diarahkan pada
pencapaian tujuan.
ITIL( Information Technology Infrastructure Library)
ITIL atau Information
Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan
teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi
informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing
membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library
merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC)
Britania Raya.
Kerangka ITIL
a) Standar untuk Manajemen Pelayanan TI
Secara singkat, ada dua standar untuk
menajemen pelayanan TI, yaitu :
- Proses untuk memastikan efektivitas
,efesiensi,dan keamanan dalam implementasi.
- Perubahan layanan teknologi informasi yang telah
disetujui pada proses manajemen perubahan layanan teknologi informasi.
Alasan
Kantor Pemerintahan Inggris membuat standar yang kemudian berkembang dan
dikenal dengan istilah ITIL (Information Technology Infrastructure Library)
adalah untuk memastikan terciptanya layanan publik yang berkualitas di seluruh
lini pemerintahan kerajaannya.
Dengan adanya sebuah panduan standar atau kriteria minimum ini diharapkan bahwa
pemerintah pusat, daerah, distrik, hingga pada satuan terkecilnya dapat
memberikan pelayanan kepada publik secara baik, dalam arti kata cepat, tepat,
murah, dan terkendali. Mengingat bahwa hampir seluruh proses atau aktivitas
pelayanan publik menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, maka dirasa
perlu adanya rumusan standar yang harus dipatuhi oleh seluruh pelaku pemberi
pelayanan (dan pemangku kepentingan terkait lainnya).
Adapun yang
dimaksud dengan layanan teknologi informasi dapat dilihat dari berbagai
jenis, seperti:
- Layanan dalam memberikan informasi kepada manajemen
untuk mengambil keputusan.
- Layanan dalam memberikan data kepada setiap unit operasional untuk
kegiatan transaksi bisnis.
- Layanan dalam menyalurkan pesan dari satu entitas ke entitas lainnya
melalui media komunikasi elektronik.
- Layanan dalam memberikan informasi yang diperlukan oleh pelanggan internal
maupun ekternal.
- Layanan
dalam menyediakan teknologi untuk kegiatan administratif fungsional maupun
strategis.
- Layanan
dalam memastikan terjadinya kendali atau kontrol yang baik terhadap proses
bisnis usaha.
b) Komponen-komponen ITIL :
Secara konsep, komponen-komponen ITIL yaitu sebagai berikut :
Security
Availability
Capacity
Continuity
Security
Availability
Capacity
Continuity
Secara menyeluruh, komponen-komponen ITIL
terdiri dari :
Pada awal musim panas 2007,
ITIL 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru. Ini
terdiri dari tiga bidang utama:
* ITIL Core Publikasi
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services
Pada 30 Juni
2007, OGC (Office of Government Commerce) versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang
intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus
hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut
adalah:
1.Service Strategy
Inti
dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.Service Strategy memberikan
panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan
hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta
mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan.
Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM,
acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan
ITIL Service Lifecycle.Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini
mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik
penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep
portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service
Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping
topik-topik di atas adalah:
• Service Portfolio Management
• Financial Management
• Demand Management
• Financial Management
• Demand Management
Bagi
organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy
digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi
nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih
serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun
organisasional di dalam organisasi TI. Bagi organisasi TI yang saat ini telah
mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk
melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles,
responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk
meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.
2.Service
Design
Agar
layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI
tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari
pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat
secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun
implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan
metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI
dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan,
seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang
lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru,
namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan,
kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan. Proses-proses yang dicakup
dalam Service Design yaitu:
1. Service Catalog Management
2. Service Level Management
3. Supplier Management
2. Service Level Management
3. Supplier Management
4. Capacity Management
5. Availability Management
6. IT Service Continuity Management
7. Information Security Management
5. Availability Management
6. IT Service Continuity Management
7. Information Security Management
3.Service Transaction
Service
Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan
serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun
layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan
lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan
dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya
secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup
dalam Service Transition yaitu:
1. Transition Planning and Support
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management
2. Change Management
3. Service Asset & Configuration Management
4. Release & Deployment Management
5. Service Validation
6. Evaluation
7. Knowledge Management
4. Service Operation
Service
Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional
harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan
pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin
tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.
Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI
serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja
layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service
Transition yaitu:
1. Event Management
2. Incident Management
2. Incident Management
3. Problem Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management
4. Request Fulfillment
5. Access Management
5. Continual
Service Improvement
Continual
Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta
memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya.
CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah
satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality
Cycle. Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya
mendapat banyak sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus
kepada departemen lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan
dapat diatur dengan baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah
untuk diatur, dan masih banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan
berdampak pada income perusahaan itu sendiri.
c) Tujuan ITIL, yaitu :
Tujuannya untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen
layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan
diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan
kedewasaan dari penyedia layanan.
Model Manajemen
Pelayanan ITIL
1. Service
Strategy merupakan inti dari ITIL
Service Life Cycle yang memberikan panduan kepada pengimplementasian ITSM .
Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar konsep ITSM, acuan,
serta proses-proses inti.
2. Service
Design agar layanan TI dapat memberikan manfaat pada
bisnis, layanan TI harus terlebih dahulu didesain dengan tujuan bisnis dari
pelanggannya. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk bisa
secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI.
3. Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI agar dapat mengembangkan
kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI. Tahapan ini menggambarkan
bagaimana sebuah kebutuhan didefinisikan dalam Service Strategy, lalu dibentuk
dalam Service Design dan selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam
Service Operation.
4. Service
Operation adalah tahapan life cycle
yang mencakup semua kegiatan operasional layanan-layanan TI. Di dalamnya
terdapat beberapa panduan-panduan untuk mengelola layanan TI secara efisien.
5. Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting
dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi
dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari
manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang
dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
Section 2
Strategi Layanan
·
Pengantar
Pengantar
Strategi
adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk
melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang
terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang
kegiatan.
Setiap
perusahaan harus memiliki strategi yang bijak untuk melancarkan kegiatan dalam
perusahaan tersebut karna banyak perusahaan-perusahaan yang kandas. Inilah alasan
mengapa strategi layanan sangat penting dalam perusahaan berikut ini :
- Adanya Globalisasi
Dampak
globalisasi yang begitu cepat telah menghilangkan batas negara dan sangat
memengaruhi pemahaman strategi sebuah perusahaan. Ini bisa menyangkut pasar,
harga, pesaing, pemasok, distributor, dan jaringan. Semuanya harus kompetitif
di pasar dunia.
2. Era
E-Commerce
Oleh karena
E-Commerce telah mengubah lingkungan perusahaan, maka strategi dalam manajemen
diperlukan untuk menghadapi perubahan menyangkut segala aspek organisasi.
E-commerce menjadi sebuah alat penting untuk mendapatkan profit, memudahkan
komunikasi dengan semua pihak yang berkepentingan/stakeholder, serta
memberikan layanan pelanggan yang maksimal.
Strategi
layanan dapat membantu penyedia layanan seperti hal ini :
- Strategi layanan membantu
perusahaan menganalisis informasi dan tren industri, memajukan skema
analisis dan model peramalan, mengevaluasi kinerja perusahaan, melihat
peluang pasar, ancaman bisnis, serta mengembangkan rencana yang akan
dilakukannya.
- Strategi layanan membantu
menetapkan tujuan jangka pendek untuk mencapai tujuan jangka panjang
perusahaan, yang harus terukur secara kuantitatif, konsisten, dan
realistis.
- Strategi layanan proaktif
mengarahkan masa depan organisasi, dengan merumuskan strategi yang
sistematis dan logis. Ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan
profitabilitas. Di sisi lain, meningkatkan produktivitas karyawan serta
memahami strategi pesaing.
· Resiko
Suatu
kondisi atau peristiwa yang mungkin dapat menyebabkan kerugian dan dapat
mempengaruhi kemampuan untuk mencapai tujuan. Dalam melakukan penerapan dari
strategi layanan/pelayanan yang telah disepakati bersama, tentu akan menalami
hambatan dan resiko. Pada dasarnya, sumber resiko berasal dari :
+ Manusia, proses dan
teknologi.
+Internal(dari dalam
perusahaan) dan eksternal (dari luar perusahaan).
+Bencana(hazard),
ketidakpastian(uncertainty) dan kesempatan(opportunity).
Dari ketiga sumber resiko
tersebut dapat diketahui kejadian-kejadian yang dapat mengganggu perusahaan
dalam mencapai objektifnya.
Contohnya bila perencanaan dari
strategi berikut sudah kelar dan akan dilakukan penerapannya akan
berakibat fatal bila cara penyampaiannya yang kurang jelas dan tidak
dapat di pahami oleh pihak pelaksana dari perencanaan strategi tersebut maka
hal itu akan berpengaruh besar pada kepuasan pelanggan dari pelayanan yang
telah diberikan.
Jenis
Penyedia layanan TI
·Services Strategy (SS), meliputi perencanaan strategis manajemen
layanan dan keterpaduan pelayanan dengan strategi bisnis.
·Services Design (SD), outlines desain dan pengembangan layanan jasa dan proses manajemen.
·Services Transition (ST), mengilustrasikan bagaimana persyaratan
tahapan sebelumnya (strategi dan desain) untuk layanan yang berkelanjutan dan
dapat dipertahankan.
·Services Operation (SO), meliputi penyampaian yang efektif dan efisien
dan dukungan layanan, juga menyediakan referensi untuk kegiatan operasional
dalam proses-proses lain.
·Continual Service Improvement (CSI), perbaikan layanan yang
berkelanjutan dan pengukuran kinerja proses yang diperlukan untuk
layanan.
1.Informasi adalah benda
abstrak yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan positif dan atau
sebaliknya. Informasi dapat mempercepat atau memperlambat pengambilan
keputusan.
2. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk baik lisan (oral), tercetak (printed), audio, maupun audio-visual gerak yang masing-masing memiliki ciri khas, kelebihan dan kekurangan.
3. Teknologi informasi merupakan seperangkat fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang dalam prakteknya diarahkan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas informasi yang sangat dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat secara cepat dan berkualitas.
4. Pemanfaatan teknologi informasi untuk layanan informasi kepada masyarakat merupakan suatu keniscayaan. Layanan informasi di masa sekarang tidak akan membuahkan hasil yang maksimal jika tidak didukung oleh teknologi informasi.
5. Pemberdayaan masyarakat merupakan proses mengajak masyarakat agar mengetahui potensi yang dimiliki untuk dikembangkan dan menemu kenali permasalahan yang ada, agar bisa diatasi secara mandiri oleh masyarkat itu sendiri.
6. Beberapa kendala layanan informasi kepada masyarakat di antaranya:
a. Kesadaran informasi
masyarakat yang masih belum maksimal.
b. Sikap terhadap teknologi
belum menunjang.
c. Penggunaan teknologi
informasi belum merata, apalagi mengakar dalam kehidupan masyarakat d.
Penerapan budaya informasi belum didorong oleh pelembagaan atau kebijakan
nasional.
7. Optimalisasi layanan informasi dalam rangka pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:
a. Meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat akan manfaat teknologi informasi.
b.Menyediakan akses informasi yang informatif dan layanan yang relevan untuk masyarakat.
c. Membangun kemitraan antara masyarakat dan penyedia layanan informasi.
Empat
strategi P :
· Perspective secara singkat, yaitu visi dan arah yang berbeda. Secara luas, dapat diartikan sebagai misi-misi yang diberikan perusahaan untuk memuaskan setiap konsumen yang dihadapi bagaimanapun caranya agar misi-misi tersebut dapat tercapai.
· Positioning secara singkat, dasar di mana penyedia layanan akan bersaing. Secara luas, adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
Planning atau Perencanaan pada dasarnya harus mengacu pada Visi dan Misi Organisasi Perusahaan secara Global, dan dituangkan dalam setiap Action Plan (Rencana Aksi) yang
· Perspective secara singkat, yaitu visi dan arah yang berbeda. Secara luas, dapat diartikan sebagai misi-misi yang diberikan perusahaan untuk memuaskan setiap konsumen yang dihadapi bagaimanapun caranya agar misi-misi tersebut dapat tercapai.
· Positioning secara singkat, dasar di mana penyedia layanan akan bersaing. Secara luas, adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
Planning atau Perencanaan pada dasarnya harus mengacu pada Visi dan Misi Organisasi Perusahaan secara Global, dan dituangkan dalam setiap Action Plan (Rencana Aksi) yang
bersifat Unik dan Spesifik
sesuai Karakter dan Perilaku Organisasi dan Individu yang terlibat.
Perencanaan Strategis merupakan sebuah Proses yang akan dilalui setahap demi
setahap mencapai Tujuan atau Goals Organisasi secara Periodik satu tahun, atau
lebih. Pemahaman dan pengertian Strategic Planning, merupakan sebuah
definisi besar bagi Organisasi.
· Pattern secara singkat, yaitu cara mendasar untuk melakukan hal ‐ pola khas dalam keputusan dan tindakan dari waktu ke waktu. Secara luas, di mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian. Agar apabila terjadi suatu kendala kita sudah mempunyai rencana cadangan untuk ke depannya nanti.
· Pattern secara singkat, yaitu cara mendasar untuk melakukan hal ‐ pola khas dalam keputusan dan tindakan dari waktu ke waktu. Secara luas, di mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian. Agar apabila terjadi suatu kendala kita sudah mempunyai rencana cadangan untuk ke depannya nanti.
Manajemen
Pelayanan sebagai Aset Strategis Otomatisasi Proses Manajemen Layanan
Oleh
karenastrategimanajemen merupakan kumpulan pengambilan keputusan serta tindakan
yang diambil oleh manajer, yang menentukan hasil kinerja bisnis, maka perlu
dipahami konsep serta fungsinya dengan baik. Namun praktiknya, sering berbeda
dengan teori.Tidak semua manajer memahami konsep strategi manajemen ini. Oleh
karenanya ada organisasi bisnis yang mencapai kinerja lebih dan memiliki
keunggulan kompetitif dibanding pesaingnya.Bahkan ada organisasi bisnis yang
kandas akibat kesalahan memilih strategi. Ini bisa terjadi jika para manajer,
yang memiliki latar belakang berbagai disiplin ilmu, tak pernah berkutat dengan
ilmu manajemen sebelumnya.Oleh karenanya, manajer harus memiliki pengetahuan
menyeluruh terkait analisis umum dan lingkungan organisasi yang kompetitif,
agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
Section 3
Design
Layanan
Layanan desain adalah kegiatan perencanaan dan pengorganisasian
orang,infrastruktur, komunikasi dan komponen material layanan dalam rangka
meningkatkan kualitas dan interaksi antara penyedia layanan dan pelanggan.
Lima aspek
utama dari desain layanan :
Elemen 1 :
Reliabilitas
Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk memberikan apa yang dijanjikan – dengan andal dan tepat serta akurat. Sebagai misal apakah ketika kita berlanggan akses internet cepat Speedy, mereka mampu memberikan layanan sesuai dengan yang diiklankan – yakni cepat, dan koneksi tidak pernah putus.
Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk memberikan apa yang dijanjikan – dengan andal dan tepat serta akurat. Sebagai misal apakah ketika kita berlanggan akses internet cepat Speedy, mereka mampu memberikan layanan sesuai dengan yang diiklankan – yakni cepat, dan koneksi tidak pernah putus.
Untuk mampu memberikan reliabilitas
maka langkah yang harus dilakukan adalah :
Pastikan bahwa anda telah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan benar.
Janjikan hanya apa yang dapat anda berikan.
tindak lanjuti untuk memastikan bahwa produk dan service telah diberikan sesuai dengan janji.
Pastikan bahwa anda telah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan benar.
Janjikan hanya apa yang dapat anda berikan.
tindak lanjuti untuk memastikan bahwa produk dan service telah diberikan sesuai dengan janji.
Elemen 2 : Assurance
Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk memberikan sesuatu yang dapat dipercaya. Strategi tindakan untuk mengembangkan assurance adalah : berikan layanan yang asertif dengan menggunakan teknik komunikasi yang positif dan menjelaskan produk dan service secara tepat.
Elemen 3 : Tangibel
Aspek ini berkaitan dengan aspek fasilitas fisik/peralatan serta penampilan personal dari penyedia layanan. Strategi tindakan yang layak dilakukan antara lain adalah menjaga ruang kerja apalagi yang langsung berhadapan dengan pelanggan agar tetap rapi. Lalu susunlah barang-barang dengan teratur serta berperilaku dan berpakaian secara professional.
Elemen 4 : Empati.
Aspek ini berkaitan dengan tingkat kepedulian dan perhatian individu yang diberikan kepada pelanggan. Strategi tindakan yang dapat dilakukan antara lain adalah
· Mendengarkan secara aktif pesan yang disampaikan pelanggan.
· Menempatkan diri anda dalam posisi mereka.
· Merespon secara tepat guna menjawab keinginan yang menjadi perhatian
mereka.
Elemen 5 : Responsif
Aspek ini mencerminkan kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan yang cepat/responsif. Agar mampu bersikpa responsif, maka kita perlu menampilkan sikap positif atau “can-do attitude” ; serta mengambil langkah dengan segera untuk membantu pelanggan, dan memenuhi kebutuhan mereka.
Tujuan Design Layanan
Tujuan dari
metodologi desain layanan adalah untuk merancang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan atau peserta , sehingga layanan ini , kompetitif dan relevan kepada
pelanggan user-friendly. Tulang punggung dari proses ini adalah untuk
memahami perilaku pelanggan , kebutuhan dan motivasi.
Paket Desain Layanan
Mendefinisikan seluruh aspek
dalam layanan TI dan keseluruhan persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus
hidup layanan. SDP dihasilkan untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor,
atau layanan TI yang dikeluarkan.
Adapun paket
desain layanan lainnya, seperti:
· Paket
jasa desain rumah
· Paket
jasa desain industri
· Paket
jasa desain kemasan
· Paket
jasa desain grafis
DAFTAR PUSTAKA
- http://www.ciosociety.com/?p=684
- http://www.kulinet.com/baca/itil-sebagai-audit-kontrol-kualitas-pelayanan-it/1073/
id.wikipedia.org/wiki/ITIL
- http://pengantarteknoliinformasi.blogspot.com/2011/06/pengertian-itil.html
- https://mumtazgalery.wordpress.com/2013/12/11/apa-sih-it-infrastruktur-library-itil-itu/
- https://catatanshoim.wordpress.com/tag/itil-v3/
- https://masroed.wordpress.com/2011/09/08/critical-review-buku-manajemen-pelayanan/
- http://gietastrory.blogspot.co.id/2011/01/manajemen-pelayanan-publik.html
- https://id.wikipedia.org/wiki/ITIL
https://www.academia.edu/14326070/ITIL_Standar_Internasional_Manajemen_Pelayanan_Teknologi_Informasi
- http://www.prakom.lipi.go.id/index.php/internet/47-itil-standar-kualitas-pelayanan-it
- http://adyprata.blogspot.co.id/2012/10/itil-information-technology.html
- http://itgov.cs.ui.ac.id/itgov/pengantar%20ITIL%20v3%20muki.pdf
- http://rekayasasi.com/2014/12/15/asset-lifecycle-management-configuration-management-manajemen-siklus-hidup-aset-manajemen-konfigurasi/
- https://51917s.wordpress.com/2009/10/22/pentingnya-manajemen-dalam-perusahaan-saat-ini/
- http://rekayasasi.com/2014/12/23/service-level-management-manajemen-tingkat-pelayanan/
- https://dhani050711.wordpress.com/2013/05/13/manajemen-pelayanan-konsumen/
- 123desaingrafis.blogspot.com/2013/11/pengertian-layanan-desain.html
- http://kerorosocco.blogspot.co.id/2016/03/tugas-1-sistem-informasi-manajemen.html
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus