Masyarakat
pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Nama
: Thio Andhika Saputra
NPM
: 1A114731
Kelas
: 1KA26
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kepada Allah SWT , Berkat rahmat dan izinnya saya bisa
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Masyarakat pedesaan dan
Masyarakat perkotaan”.
Penulisan
makalah ini adalah merupakan tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (ISD).
Saya
ucapkan terimakasih kepada dosen Ilmu Sosial Dasar (ISD) Bapak Rinaldo yang
telah memberikan tugas ini kepada saya , sehingga menambah semangat saya dalam
belajar dan lebih mengetahaui tentang “Masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan”.
Namun
apabila dalam makalah yang saya buat ini masih banyak kesalahan dalam teknis
penulisan , penjabaran , maupun dalam materi mohon di maafkan mengingat
kemampuan yang saya miliki masih dalam tahap belajar, Alangkah baiknya apabila
ada masukkan yang dapat meningkatkan pembuatan makalah ini.
Akhir
kata saya berharap semoga tugas saya ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat
bagi para pembaca dan saya sendiri Amiin Ya Robbal Allamin.
1
_________________________________________________________________
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I - PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Tujuan
Makalah
BAB II – ISI/PEMBAHASAN
Masyarakat Pedesaan
Pengertian
Masyarakat natuur dan kultur
Pengertian
dan cirri-ciri masyarakat pedesaan
Hakikat
sifat masyarakat pedesaan
Kegiatan
bekerja mayarakat pedesaan
Masyarakat Perkotaan
Pengertian
masyarakat perkotaan
Sifat-sifat
masyarakat yang mendiami kota
Akibat-akibat
urbanisasi
Usaha-usaha
menanggulangi urbanisasi
BAB III - PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR
PUSTAKA
2
_________________________________________________________________
BAB I
Pendahuluan
LATAR BELAKANG MASALAH
Latar
belakang dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan
oleh dosen dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (ISD)
TUJUAN MAKALAH
Tujuan
dibuat atau di susunnya makalah ini yaitu untuk menyelesaikan tugas yang telah
diberikan di mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Selain
itu saya berharap tugas ini bisa membantu kita semua dalam hal mempelajari atau
lebih mengetahui lagi tentang “Masyarakat pedesaan dan Masyarakat perkotaan” ,
semoga makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi saya saja akan tetapi juga
sangat sangat bermanfaat khusus nya bagi para pembaca atau kita semua yang
membutuhkan untuk referensi atau sarana untuk menambah wawasan dalam Ilmu
Sosial Dasar. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua Amiiin.
3
_________________________________________________________________
BAB II
ISI/PEMBAHASAN
MASYARAKAT PEDESAAN
Pengertian Masyarakat natuur
dan Masyarakat kultur
Dipandang
dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
a.
Masyarakat natuur, yaitu masyarakat yang terjadi
dengan sendiriya, seperti gerombolan (horde), suku (stam), yang bertalian
karena hubungan darah atau keturunan.
b.
Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi
karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya : koperasi, kongsi,
perekonomian, gereja dan sebagainya.
Apabila kita berbicara tentang
masyarakat, terutama jika kita mengemukakannya dari sudut antarpologi, maka
kita mempunyai kecenderungan untuk melihat 2 tipe masyarakat :
-
Pertama,
satu masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian
kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari
sebagai satu kesatuan.
-
Kedua, masyarakat
yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala
bidang, karena ilmu pengetahuan modern sudah maju, teknologi maju, sudah
mengenal tulisan, satu masyarakat yang sukar diselidiki dengan baik dan
didekati sebagian saja
Pengertian dan Ciri-ciri
masyarakat pedesaan
v Yang dimaksud
masyarakat pedesaan : adalah
sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara
erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hamper sama (homogen) di suatu daerah
(wilayah) tertentu dengan mata pencarian dari sector pertanian (agraris).
4
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
v Masyarakat pedesaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Di dalam masyarakat
pedesaan antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bil
dibandingkan dengan hubungan mereka dengan masyarakat lainnya di luar
batas-batas wilayahnya.
b.
System kehidupan
umumnya berkelompok dengan dasar system kekeluargaan.
c.
Sebagian besar
warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian (agraris) dan
pekerjaan-pekerjaaan yang bukan agraris
hanya bersifat sambilan sebagai pengisi waktu luang.
d.
Masyaraakat
pedesaan bersifat homogeny baik dalam hal agama, mata pencarian adat kebiasaan
atau kebudayaan dan sebagainya.
Di dalam masyarakat pedesaan
berlaku cara-cara hidup yang bersifat gotong-royong dan tolong menolong.
v
Hakikat sifat masyarakat
pedesaan
Sifat hakikat masyarakat pedesaan yang banyak
kegotong-royongan dan tolong-menolong sebetul nya banyak juga terdapat
masalah-masalah social yang menimbulkan banyak ketegangan social. Maka anggapan
orang-orang bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan damai
penuh keharmonisan cocok untuk tempat pelepasan lelah dari bermacam-macam
kesibukan dan kekusutan piker orang-orang kota adalah tidak dapat dan tidak
benar, karena kenyataan dalam masyarakat pedesaan banyak terdapat ketegangan
social. Adapun penyebab ketegangan-ketegangan tersebut , karena dalam
masyarakat terdapat lain apa yang disebut :
a. Konflik atau pertentangan antara anggota-anggota warga masyarakat pedesaan.
b.
Kontraversi atau
pertentangan sikap atau pendapat antara para warga masyarakat
c.
Kompetisi yang pada
hakikatnya merupakan sifat hakikat manusia yang juga ada dalam masyarakat
pedesaan. Sifat bersaing ada juga dalam masyarakat pedesaan, yang hal ini
menimbulkan banyak ketegangan social.
5
_________________________________________________________________
v Kegiatan bekerja masyarakat pedesaan.
Sifat hakikat masyarakt pedesaan adalah suka bekerja da
menilai tinggi terhadap kegiatan bekerja. Maka tidak perlu adanya motivasi
untuk menambah kegiatan bekerja bagi masyarakat pedesaan, tetapi perlu adanya
pengarahan agar mereka mempunyai kegiatan bekerja yang efektif dan efisien
serta continue, jangan samapai terjadi masa-masa kosong bekerja karena adanya
perubahan musim (misalnya musing penghujan dan kemarau). Memang diakui adanya
sikap mental yang religio magis dikalangan masyarakat pedesaan khusus nya yang
bersangkut paut dengan masalah keyakinan , upacara adat dan takhayul.
MASYARAKAT PERKOTAAN
Pengertian masyarakat perkotaan
v Masyarakat
Kota adalah : suatu himpunan
penduduk masalah yang tidak agraris , yang bertempat tinggal di dalam dan
disekitar suatu kegiatan ekonomi , pemerintah , kesenian , ilmu pengetahuan dan
sebagai nya. Masyarakat kota sering disebut juga urban community.
Masyarakat
kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan,
tetapi mempunyai perhatian lebih luas lagi. Orang-orang kota sudah memandang
penggunaan kebutuhan hidup, artinya tidak hanya sekadarnya atau apa adanya.
v
Sifat-sifat masyarakat yang
mendiami kota yaitu :
a.
Jumlah
penduduk besar dan padat ;
b.
Penduduk
tebanyak dan padat pada pusat kota;
c.
Tambahan cacah
jiwa cepat , terutama disebabkan oleh migrasi dari luar;
d.
Penduduk
beraneka ragam asal usul , agama , pendidikan , norma sosial suku bangsa dan
sebagainya;
e.
Sifat penduduk
mudah bergerak, mudah pindah pekerjaan, komunikasi yang ramai dan sebagainya.
f.
Pergaulan yang
ramai antara penduduk kota.
Sifat-sifat atau cara hidup yang demikian itu menarik
masyarakat pedesaan, sehingga sering menimbulkan beruyun-duyun masyarakat
pedasaan pergi ke kota yang sering disebut istilah urbanisasi.
v Keadaan masyarakat kota sebagai akibat adanya urbanisasi
tersebut mempunyai pengaruh sebagai berikut :
- Membuat penduduk kota terdiri dari capuran asal-usul, tradisi, agama, nilai-nilai hidup dan sebagainya
- Sebagian besar penduduk kota ada dalam golongan umum yang sebaik-baikya untuk bekerja / berusaha
- Terjadi perbedaan tajam antara sikaya dengan si miskin
6
_________________________________________________________________
v Urbanisasi juga mempunyai pengaruh terhadap masyarakat pedesaan antaralain sebagai berikut:
- Mempercepat peleburan pergaulan hidup yang beku dan tradisional di pedesaan.
- Terlantarnya pedesaan karena di tinggalkan oleh penduduk yang produktif.
- Penduduk di pedesaan hanya tinggal anak-anak dan orang yang sudah jompo yang tidak produktif dalam bekerja, yang hal ini menyebabkan desa makin bertambah mundur, baik dalam lapangan sosial ekonomi maupun dalam hal pembangunan.
- Akibat buruk tersebut masih di tambah oleh tidak adanya kesesuaian norma sosial antara desa dan kota yang mengakibatkan adanya gejala-gejala akhlak seperti mabuk-mabukan, penodongan, pelacuran, ngebut, penipuan dan lain-lain.
v Usaha-usaha pencegahan antaralain :
- Perbaikan perekonomian pedesaan, peningkatan atau usaha efisiensi pertanian, desentralisasi perindustrian, penggalian sumber-sumber baru dalam rangka memperluas lapangan kerja seperti keterampilan, kerajinan, pariwisata, usaha wiraswasta dan sebagainya
- Perbaikan mutu penduduk pedesaan dengan meningkatkan mutu dan jumlah lembaga-lembaga sosial , pendidikan , gedung pertemuan , kesenian dan lain sebagainya.
- Politik kebudayaan yang lebih berisi pendidikan mengutamakan pendidikan pribadi yang berakhlak tinggi susila dan bertanggung jawab.
- Pembentukan golongan-golongan yang dapat menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai hidup seperti RT, RK, disertai dengan rencana-rencana lapangan sosial, ekonomi, kebudayaan dan sebagainya.
- Perbaikan tata kota. Yaitu adanya tempat-tempat hiburan, olahraga, tempat ibadah dan sebagainya.
v Masyarakat pedesaan dapat dibedakan dari masyarakat
perkotaan dengan melihat factor-faktor sebagai berikut :
a.
Jumlah dan
kepadatan penduduk.
b.
Lingkungan hidup
c.
Mata pencarian
d.
Corak kehidupan
sosial
e.
Stratifikasi sosial
f.
Mobilitas sosial
g.
Pola interaksi
sosial
h.
Solidaritas sosial
i.
Kedudukan dalam
hierarki system administrasi nasional.
Antara
masyarakat pedesaan dan perkotaan terdapat hubungan yang erat ada saling
membutuhkan. Desa antara lain memenuhi kebutuhan kota akan bahan-bahan pangan
dan tenaga kasar. Kota menghasilkan barang-barang dan pelayanan bidang jasa
yang dibutuhkan di desa tetapi tidak dapat di penuhi sendiri oleh warga
masyarakat pedesaan. Juga kota merupakan tempat penampungan tenaga kerja yang
tidak terserap lahi oleh lapangan kerja yang tersedia di pedesaan.
Mobilitas
sosial di kota jauh lebih besar daripada di desa. Di kota, seseorang memiliki
kesempatan lebih besar untuk mengalami mobilitas sosial, baik vertical yaitu
perpindahan kedudukan yang lebih tinggi atau lebih rendah, maupun horizontal
yaitu perpindahan ke pekerjaan lain yang setingkat. Dalam interaksi sosial
selalu diusahakan agar supaya kesatuan sosial (social unity) tidak terganggu,
konflik atau pertentangan sosial sedapat mungkin dihindarkan jangan sampai
terjadi.
7
__________________________________________________________
7
__________________________________________________________
v Urbaniasi adalah proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Dapat juga di artikan urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Proses tersebut ditandai dengan cirri-ciri sebagai berikut :
- a. Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.
- b. Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja nonagraris disector sekunder (industri) dan sector tersier (jasa).
- c. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota.
- d. Meluasnya pengaruh kta di daerah pedesaan di bagian ekonomi, sosial, kebudayaan dan psikologis.
Adapun sebab-sebab utama
timbulnya urbanisasi dapat di kelompkkan dalam dua factor, yaitu factor-faktor
pendorong dalam dua factor, yaitu factor-faktor pendorong (push factors) dan
faktor-faktor penarik (pull factors).
Faktor-faktpr
pendorong terjadinya urbanisasi antara lain :
- Timbulnya kemiskinan di pedesaan, akibat tidak seimbangnya pertambahan jumlah penduduk yang sangat cepat dengan pertambahan kesempatan kerja.
- Adanya goongan penduduk desa (muda-mudinya) yang ingin melepaskan diri dari adat istiadat yang ketat.
- Keinginan warga desa untuk menambah pengetahuan.
- Kurangnya sarana rekreasi di desa.
- Keinginan mengembangkan kemampuan lain dari bidang pertanian.
- Keinginan menyelamatkan diri dari akibat pertentangan dalam lingkup nasional.
- Kegagalan panen
a.
Anggapan bahwa di
kota lebih mudah mencari pekerjaan.
b.
Keinginan untuk
mengankat posisi sosial.
c.
Kota dianggap
sebagai tempat menghindarkan diri dari control sosial yang ketat.
d.
Di kota ada
kesempatan dan prasarana untuk mengmbangkan usaha non pertanian.
e.
Kota memberikan
kemungkinan yang lebih memadai untuk pengembangan jiwa.
v
Akibat-akibat Urbanisasi
- Terbentuknya suburb, tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota, yang terjadi akibat perluasan kota karena pusat kota tidak mampu lagi menampung arus perpindahan penduduk desa yang begitu banyak.
- Makin meningkatnya tuna-karya, yaitu orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.
- Pertambahn penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan. Orang terpaksa tinggal dalam rumah yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan.
- Lingkungan hidup yang tidak sehat, apalagi ditambah dengan adanya berbagai kerawanan sosial memberi pengaruh yang negatif terhadap pendidikan generasi muda.
8
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
v Usaha-usaha menanggulangi Urbanisasi
1.
Lokal Jangka pendek
a)
Pembersihan
daerah-daerah perkampungan melarat yang ada di tengah kota,
b)
Perbaikan kampong
melarat.
c)
Membuat dan
melaksanakan proyek sites and service atau proyek plottownship, yaitu
pemerintah mengenmbangkan daerah pemukiman sederhana beserta seluruh prasarana
seperti jalan, air leiding, saluran pembuangan air dan listrik.
d)
Memperluas
kesempatan kerja.
2. Lokal Jangka Panjang
Salah satu diantaranya adalah penyusunan masterplan
(rencana induk), yaitu himpunan rumusan tindakan-tindakan yang harus menjaga
agar sejumlah faktor-faktor seperti : Pembangunan perumahan, lapangan kerja,
infrastruktur, tempat rekreasi dan sebagainya tumbuh secara bersama-sama dan
seimbang.
3. Nasional jangka pendek
Pemerintah dapat mengatur masalah migrasi (perpindahan)
penduduk dari pedesaan ke kota dengan peraturan perundang-undangan. Tetapi
pengalaman Nigeria yang pernah menerapkan undang-undang semacam ini ternyata
tidak membawa hasil.
4. Nasional jangka panjang
Dalam rencana pengembangan kota misalnya saja dapat
direncanakan tindakan-tindakan sebagai berikut :
a)
Pmencaran
pembangunan kota dengan membangun kota-kota baru:
b)
Rencana pembangunan
daerah dengan memusatkan perhatian pada pengembangan kota-kota sedang dan kecil
sebagai pusat pengembangan (growth-centres) wilayah yang terutama bercorak
pedesaan;
c)
Mengembalikan
industrialisasi di kota-kota besar.
v Hubungan timbal balik antara kota dan desa tampak nyata
dalam wujud urbanisasi. Disamping itu juga timbul gejala urbanisasi pada
masyarakat pedesaan, yaitu sikap meniru cara gaya kehidupan kota.
Ada juga warga
pedesaan yang kemudian tinggal dan menetap di kota, tetapi tidak menjadi orang
kota. Keadaan seperti ini incapsulation. Lebih jauh lagi urbanisasi akan
menimbulkan akibat-akibat sebgai berikut :
a. Terbentuknya subur.
b.
Makin meningkatnya
tuna karya di kota.
c.
Timbulnya masalah
perumahan atas pemukiman di kota.
d.
Memburuknya
kualitas lingkungan hidup
Tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi akibat negative urbanisasi meliputi tindakan jangka pendek dan jangka panjang , dan dalam lingkup local nasional ataupun internasional.
9
_________________________________________________________________
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari beberapa pembahasan di
atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
sama-sama saling membutuhkan. Masyarakat pedesaan dan perkotaan mempunyai
hubungan simbiosis mutualisme atau menguntungkan satusamalain , masyarakat
pedesaan membuat bahan mentah dari kebutuhan pokok di negara ini dan masyarakat
perkotaan mengolah bahan mentah tersebut agar menjadi bahan matang dan bisa di
konsusmsi bersama. Walaupun masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
mempunyai kebiasaan dan sifat yang berbeda mereka mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing untuk menutupi semua hal tersebut agar saling
melengkapi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pedesaan dan perkotaan
sama-sama saling membutuhkan untuk membangun bangsa ini agar lebih
sejahteralagi.
10
_________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
10
_________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Buku Ilmu Sosial Dasar edisi revisi , penulis : Drs H Abu
Ahmadi cetakan ke 5 Desember 2009 . Penerbit : PT Rineka Cipta, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar